NTT-News.com, Kodi Utara – Lagi-lagi Desa hameli Ate kembali disoroti warganya sendiri, kali ini bukan lagi tentang rangkap jabatan melainkan soal pembangunan tugu batas desa yang dianggarkan dari tahun 2019 mangkrak hingga pertengahan tahun 2020 ini.
Salah satu masyarakat Desa hameli Ate, Stefanus Rehi Tanggu Bole yang menghubungi media ini menuturkan bahwa dirinya mengetahui bahwa pembangunan tugu batas desa tersebut. Menurutnya tugu batas desa itu dianggarkan dari Dana Desa tahun 2019.
Tugu tersebut dibangun di antara Desa Hameli Ate dan Mangganipi, dan antara Desa Hemili Ate dan Desa Kendu Wela.
Namun hingga pertengahan tahun 2020 ini, tugu yang hendaknya dibangun antara Desa Hameli Ate dan Desa Kendu Wela belum juga dikerjakan.
Dikatakan Stefanus bahwa ditempat yang hendak diabngun tugu tersebut telah ada tumpukan pasir. Pasir itu sudah ada sejak tahun 2019 tetapi tidak dilakukan pekerjaannya.
Dia menilai, bahwa pekerja yang ditunjuk tidak profesional dan pemerintah desa terkesan melepas tangan.
Dia menduga ada permainan antara penerima kerja dan pemerintah desa sendiri, “jika tidak ada maka pekerjaan itu semestinya sudah rampung sejak tahun 2019 dan paling lambat pada awal tahun 2020,” tutur Sfefanus.
Dikatakan juga, bahwa penundaan pekerjaan hingga pertengahan tahun 2020 ini, kuat dugaannya pemerintah desa Hameli Ate akan menunggu pencairan dana desa untuk kegiatan di desa tahun 2020 untuk dipergunakan bagi pembangunan lanjutan dari tugu batas desa yang tidak rampung itu.
Sementara itu, Sekretaris Desa Hameli Ate, Yosep Bani yang dihubungi media ini menuturkan bahwa pekerjaan tugu tersebut dikerjakan oleh masyarakat desa setempat, namun dalam pekerjaan tersebut baru satu tugu yang selesai dikerjakan.
Sementara kepala tukang yang mengerjakan proyek tersebut berbeda-beda. Untuk tugu yang sudah selesai dikerjakan, dikerjakan oleh kepala tukang atas nama Raymundus Rami Deta dan yang belum selesai dikerjakan, kepala tukangnya atas nama Petrus Poka Wungo untuk pekerjaan dengan Desa Kendu Wela.
Dikatakan Yosep bahwa pekerjaan tugu batas dengan Desa Kendu Wela secara fisik memang belum dikerjakan, namun bahan-bahan berupa meterial sudah ada dan tinggal dikerjakan, namun ketika ditanya kapan akan dikerja, Yoseph mengaku masih banyak kesibukan sehingga belum memastikan kapan pekerjaan ini dilanjutkan.
Menurut Yoseph juga bahwa dana desa tahun anggara 2019 yang diperuntukkan pembangunan tugu dibatas Desa Hameli Ate dan Kendu Wela sudah ada, dan belum diberikan kepada kepala tukang sehingga pekerjaan ini masih tertahan.
Covid-19 adalah alasan utamanya sehingga pekerjaan itu belum dilanjutkan, selain itu, penyedia material Petrus Kaley salah menurunkan bahan material batu.
“Petrus Sahabat Kita salah kasih turun batu, harusnya di tempat bangun tugu tapi pergi kasih turun lagi di kantor desa. Kita akan minta nanti kasih turun disana lagi,” kata Yosep, Kamis 30 Juli 2020.
Dia juga membenarkan bahwa pembangunan tugu tersebut dianggarkan dari tahun 2019 namun besarnya anggaran yang digunakan untuk membangun tugu tersebut dia mengaku tidak mengetahui secara pasti.
Sementara informasi lain yang berhasil dihimpun media ini, jika dalam waktu dekat pekerjaan ini tidak dilanjutkan maka akan mengambil langkah hukum untuk melaporkan pekerjaan ini ke pihak penegak hukum.
Penulis : lorens