NTT-News.com, Malaka – Pemerintah Kabupaten Malaka menggelar rapat persiapan membuka kembali akses pendidikan tatap muka sesuai instruksi Gubernur Nusa tenggara Timur (NTT) Nomor : 443/04/PK/2020 tentang penerapan new normal di bidang pendidikan.
Rapat ini dipimpin Bupati Malaka Stefanus Bria Seran, MPH selaku ketua gugus Covid-19 Kabupaten Malaka yang didampingi Kapolres Malaka AKBP. Albertus Neno SH, Dandim 1605/09 Belu, Ary Dwi Nugroho, Sekda Malaka Donatus Sere SH, Forkopinda dan perserta rapat meliputi camat se-Kabupaten Malaka, Kepala Sekolah se-Kabupaten Malaka, Dinas Pendidikan, Pengelola Paud/TK se-Kabupaten Malaka, dan pimpinan Yayasan Pendidikan.
Rapat tersebut berlangsung diaula kantor Bupati Malaka pada Selasa (21/07/2020). Rapat ini untuk persiapan dibuka kembalinya sekolah-sekolah tatap muka di Kabupaten Malaka.
“Rapat hari ini untuk membahas persiapan-persiapan dibuka kembalinya sekolah tatap muka di Kabupaten Malaka,” kata Bupati Stefanus Bria Seran.
Menurutnya, hasil keputusannya diberikan waktu dua Minggu untuk semua sekolah supaya mempersiapkan kebutuhan yang perlu dalam penerapan new normal di bidang pendidikan.
“Dari hasil keputusan rapat tadi, kita memberikan waktu kepada sekolah-sekolah untuk mempersiapkan segala kebutuhan dalam penerapan new normal tersebut agar tetap mematuhi protap kesehatan,” tandasnya.
Dua Minggu itu juga untuk melakukan pelatihan-pelatihan kepada murid supaya tetap taat protap Kesehatan seperti datang di sekolah berdiri jauh dari teman, tidak boleh berkumpul dan atur cara masuk kelas dan keluar kelas agar tidak bergerombol dan itu akan diawasi oleh pihak kepolisian, TNI, Satpol PP dan para guru.
Tambahya, pihak menajemen sekolah pun harus mengatur daya tabung ruangannya seperti sebelumnya satu kelas 40 dikurangi menjadi 20 siswa sehingga tidak berdempetan, menyiapkan air cuci tangan pake sabun dan pastikan tidak berkerumun di sekolah.
Bupati Malaka mengakui bahwa ini keputusan yang berat, karena pesta waktu penyelenggaraannya saja hanya 3-4 jam dan hanya mengumpulkan masa 100-200 orang.
“Kita dari tim gugus mengkhawatirkan terjadi penularan apalagi sekolah yang memakan waktu 6-7 jam secara rutin selama 1 Minggu yaitu dari hari Senin-Sabtu dan mengumpulkan siswa yang hampir ribuan, makanya kita perlu persiapan yang matang supaya sekolah-sekolah tidak boleh menjadi tempat penularan oleh karena itu pihak sekolah harus bekerja sama dengan kepolisian, TNI, pemerintah, orang tua dan siswa,” ujarnya.
“Tanggal 4 Agustus akan diadakan rapat lagi untuk memutuskan apakah sekolah-sekolah sudah siap atau belum, ketika ada sekolah yang belum melakukan persiapan secara matang maka sekolah itu tidak akan dibuka seperti yang sudah siap, dan kita tunggu hingga melakukan persiapan secara matang baru di buka karena ini bukan coba-coba, dan rapat tanggal 4 Agustus nanti kita tetap undang pihak keamanan karena ini adalah keputusan besar dan semua harus berpendapat agar bisa dijalankan dengan baik, dan untuk menjaga keamanan agar masyarakat tetap taat protap, saya serahkan kepada Kapolres Malaka dan TNI,” tegas Bupati Malaka.
Bupati dengan sapaan akrab SBS ini mengaku tidak terlalu kwatir dengan PAUD dan SD karena bisa dieliminir karena berasal dari satu desa, tapi kalau SMP, SMA, dan perguruan tinggi, siswanya datang dari berbagai daerah sehingga itu yang perlu diperhatikan betul.
“Saya berharap agar kita semua bisa bekerja sama untuk mengawasi sehingga tanggal 4 Agustus dilakukan keputusan, semuanya bisa aman,” tutup SBS. (Romli)