NTT-News.com, Kupang – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang bersama Forum Guru Honorer Kota Kupang Peduli terhadap Pemulung di tiga lokasi yang berbeda-beda. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang bersama Forum Guru Honorer dengan suka rela membantu Pemulung di depan BMKG Kota Kupang berupa sembako.
Sumbangan dari Forum Guru tersebut dialokasikan dari sebagian dana insentif perbulan dari Pemerintah Kota Kupang, sehingga bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan bersama Forum Guru Hanorer menyalurkan bantuan tersebut.
Ketua Forum Guru Honorer, Saka Neno Saban kepada Awak Media, Sabtu (03/05/2020) lalu mengatakan dengan bantuan tersebut bertujuan untuk saling mengingatkan bahwa dalam Bencana wabah Covid-19 ini bukan saja memperhatikan mereka yang dianggap berdampak dan nyaring berbicara bahwa mereka adalah korban terdampak, sementara mereka rakyat kecil yang tidak dekat dengan media untuk bersuara kurang mendapat perhatian.
“Kami memberikan sesuatu kepada mereka karena kami melihat juga dengan keadaan yang orang susah. Ini bukan karena kelebihan kami tetapi mereka selama covid-19 ini sepertinya jauh dari perhatian banyak pihak. Kita peduli untuk memutuskan mata rantai covid-19 juga melalui pemulung,” kata Neno Saka.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Kupang, Drs. Dumuliahi Djami, M.Si menjelaskan, bahwa forum guru honorer ini memberikan bantuan dengan suka relah dari yang mereka memiliki kepada pemulung di PMKG Kota Kupang.
“Pendapatan guru honorer juga sangat terbatas, meski terbatas mereka mau unyuk membantu sesama orang susah. Memang yang mereka berikan ini tidak seberapa tetapi karena kepedulian, mereka memberi dengan kekurangan itu,” jelasnya.
Kegiatan berbagi ini telah direncanakan secara matang oleh Forum Guru Honorer Kota Kupang, dalam aksi nyata Hari Pendidikan Nasional 02 Mei 2020 untuk memberikan bantuan kepada pemulung di tiga lokasi seperti, Pemulung yang berada di depan BMKG Kota, Liliba dan Naimata.
“Saya sangat respon kegiatan ini dan dukung sekaligus merasa malu karena kegiatan yang mereka lakukan ini adalah sangat menyentuh, karena mereka orang susah tetapi masih berpikir tentang orang yang lebih susah dari mereka,” aku Dumul.
“Ini memang menggugah semua PNS agar kita solider, bagaimana kita bisa membantu saudara-saudari yang lebih susah dari kita, selain kegiatan mereka ini, dari Dinas juga memberikan waktu kepada guru honorer untuk mendata guru-guru honerer yang menjadi preoritas untuk dibantu seperti, guru honor yang suami atau istrinya tidak bekerja dan memiliki tanggungan anak 2-3 orang di rumah, itu yang harus di bantu. Kalau guru honorer yang masih bujang dan tinggal dengan orang tua itu bukan menjadi preoritas kami,” tutur Dumul.
Bantuan dari dinas untuk para guru honorer yang menjadi prioritas sudah terkumpul uang tunai sekitar Rp. 6.000.000, masker 30 dos dan beras sekitar satu ton dari sekolah-sekolah. “Kami akan tunggu data dari Pak Saka sebagai Ketua Forum dan akan segera dibagikan pada minggu depan,” tutup Dumul.
Penulis : Rafael