NTT-News.com, Kupang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar rapat koordinasi dalam Rangka Validasi Data Cakupan Imunisasi serta Pertemuan Koordinasi Peran Serta Kabupaten/Kota dalam Pencapaian Program Imunisasi yang dilaksanakan Di Kupang, Pada (26-28/02/2020) di Kupang.
Kegiatan dibuka oleh Sekretaris Dinkes Provinsi NTT, David Alexander Mandala. Kegiatan ini diikuti oleh 110 peserta perutusan dari 22 kabupaten/kota.
Ketua Panitia Damiana Veronika Djahari,S.km,.M.Kes (Kepala seksi Survilence Imunisasi, Dinkes Provinsi NTT), menyampaikan bahwa target pencapaian kegiatan imunisasi provinsi NTT dari tahun 2014-2019 yakni 80 % tidak tercapai, secara provinsi; NTT juga belum mencapai target 2016-2019 yakni data imunisasi lengkap 90 %; Hingga tahun 2020 ini hanya mencapai angka 74,8 % dan itu hanya ada 4 kabupaten yang baru mencapai angka tertinggi yakni: Kabupaten TTS, TTU, Belu dan Malaka.
David Alexander Mandala, menyatakan kegiatan evaluasi validasi data untuk 22 kabupaten/kota adalah salah satu indikator strategis di bidang kesehatan; Ada 12 indikator yang ada di 22 kabupaten/kota.
“Potret data imunisasi kita masih rendah, hanya ada 4 kabupaten yang memiliki capaian 74,8 % yakni kabupaten TTS, TTU,Belu dan Malaka. Kabupaten lain belum mencapai target yang diharapkan, perlu diketahui bahwa ada berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi oleh karena itu kelompok sasaran kita adalah bayi balita harus dimaksimalkan pelaksanaan imunisasinya, Pertemuan kali ini penting sebab akan duduk bersama teman-teman lintas sektor baik dari Kemenag, Pemberdayaan perempuan dan anak, organisasi profesi,” paparnya.
“Kita akan duduk bersama untuk mendesain kegiatan seperti apa untuk tahun 2021 kiranya bisa menggerekan kenaikan angka prosentase imunisasi selanjutnya dapat merancang kegiatan untuk turun kebawah guna menemukan masalah-masalah penghambat terutama di Posyandu,” jelasnya.
Dikatakannya, jika kegiatan di Posyandu di pagi hari, keterlibatan balita tidak maksimal maka dapat dilakukan di sore hari. Memang patut diakui bahwa faktor kendala geografis menjadi penyebab utama terhadap capaian prosentase imunisasi di 22 kabupaten/Kota.
Harapan dari adanya kegiatan ini, menurut David Mandala, bahwa pertemuan validasi data ini akan menghasilkan data yang valid terhadap cakupan imunisasi dari 22 kabupaten/kota dan dengan data cakupan yang valid ini akan menentukan bagaimana mendesine kegiatan agar bisa mencapai cakupan indikator yang ditetapkan 90 % dan ini bisa terealisasi oleh kerja teman-teman di 22 kabupaten/kota juga kerjasama dengan lintas sektor.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Dominggus mengapresiasi dan berterima kasih kepada ke- 4 Kabupaten sekaligus terima kasih kepada dukungan lintas sektor dalam rangka persiapan eliminasi, campak dan rubela tahun 2023.
“Kegiatan ini sendiri bertujuan meningkatkan koordinasi, advokasi sinkronisasi dalam pelaksanaan imunisasi untuk mendapatkan data cakupan program imunisasi yang valid dan akurat,” tutupnya.
Penulis : Rafael