NTT-News.com, Matim – Sebanyak 304 hektare (ha) lahan Jagung di Kabupaten Manggarai Timur terserang jama ulat grayak. Serangan ini membuat produktifitas tanam jagung dipastikan menurun drastis.
Hal ini disampaikan oleh koordinator Pengendali Orgamisme Pengganggu Tumbuhan, Pengamat Hama dan Penyakit/POPT-PPH Kabupaten Manggarai Timur Arnoldus Molo,SP saat ditemui media ini beberapa waktu yang lalu.
Arnoldus menjelaskan bahwa Ulat Grayak merupakan salah satu hama yang menyerang tanaman jagung dengan populasi tinggi sehingga disebut juga sebagai ulat tentara oleh para petani. Siklus hidup ulat grayak dapat berlangsung dari 32 – 46 hari. Fase Telur selama 2-3 hari dengan jumlah telur dapat mencapai 1.046 telur. Fase larva selama 14-19 hari. Fase pupa selama 9-12 hari dan Fase Imago selama 7-12 hari. Dengab sifat seperti ini hama ulat grayak merupakan hama yang cukup berbahaya.
Lebih lanjut Arnold mengatakan bahwa berdasarkan data real di lapangan, sampai dengan saat ini hama ulat grayak di Kabupaten Manggarai Timur telah menyerang tanamam jagung di 3 kecamatan yakni kecamatan Borong, Kecamatan Rana Mese dan Kecamatan Kota Komba. Luas lahan jagung yang sudah terserang di Ketiga Kecamatan ini adalah 304 ha dari keseluruhan lahan jagung yakni 3.559.55 ha. Sementara itu lahan jagung yang terancam sebanyak 3.254,80 ha.
Untuk Kecamatan Borong lamjut Arnold, luas lahan jagung yang terserang sebanyak 115 ha dari 1.028.8 ha keseluruhan lahan dengan intesitas serangan 45,5% dan Kepadatan populasi: 10-11 ekor/m persegi.
Kecamatan Rana Mese luas lahan jagung yang terserang sebanyak 97 ha dari keaeluruhan lahan jagung yakni 722,75 ha. Intensitas serangan sebesar 41,27 dengan Kepadatan populasi: 9-12 ekor/m persegi
Sementara itu untuk Kecamatan Kota Komba Luas lahan jagung Terserang sebanyak 92 ha dari 1.695,5 dengan Intensitas serangan: 39,5% dan Kepadatan populasi: 8-11 ekor/m persegi.
Sebagai langka penangananannya Sampai dengan saat ini pihak Pengendali Orgamisme Pengganggu Tumbuhan, Pengamat Hama dan Penyakit (POPT-PPH) Kabupaten Manggarai Timur telah melakukan pengendalian dengan mengaplikasikan 125 liter insectisida jenis Decis dan confidor.
Dirinya meminta kepada masyarakat petani untuk segerah melaporkan kepada POPT-PPH apabila menemukan gejala hama pada tanaman pertaniannya sehingga cepat dikendalikan.
Penulis: Edy B