Soal Uang Nasabah Hilang, Mantan Pimcab BRI Waikabubak Berkelit

0
348
Peringati HUT BRI dengan Jalan Santai
Peringati HUT BRI Waikabubak dengan Jalan Santai

NTT-News.com, Waikabubak – Berkaitan dengan Uang yang ada di rekening Nasabah Bank BRI  Waikabubak sebanyak, Rp.13,5 juta yang raib begitu saja. Mantan Pimpinan Cabang Bank BRI, Ary Juwono berkelit bahwa nasabah yang merasa kehilangan uang adalah nasabah yang bermasalah dengan kredit di bank itu. Sementara nasabah yang kehilangan uang mengaku tidak pernah memiliki kredit di bank itu.

Menurut Ary Juwono, masalah kehilangan uang nasabah sudah lama diselesaikan masalahnya. Nasabah F. Budiono adalah pinjaman bermasalah di BRI. “Sudah lama beres masalahnya bang, (Budiono) nasabah pinjaman bermasalah di BRI. Malah kami sudah menjelaskan masalah tersebut ke pihak yg berwajib,” tulis Jumono melalui pesan WhatsAppnya.

Dia mengatak yan, sebagai nasabah yang bermasalah pihaknya telah menyerahkan bukti-bukti pada pihak yang berwajib dan uang yang disebut hilang tersebut telah dipakai pihak Bank BRI Waikabubak untuk menutupi kewajibannya di Bank itu.

Sementara Budiono yang mengaku bahwa telah kehilangan uang, membantah dirinya sebagai nasabah yang bermasalah dengan kredit. Pihaknya mengaku tidak pernah melakukan kredit di Bank BRI Cabang Waikabubak.

“Dari 8 rekening saya, termasuk rekening anak-anak atas nama saya, tidak ada satupun yang dipakai untuk kredit. Sehingga kalau bilang saya nasabah kredit yang bermasalah, kapan saya pernah kredit disana,” uangkapnya balik bertanya.

Menurut Budiono, kejadian ini sudah berulang yang kedua kalinya, pada kali pertama terjadi di tahun 2015 lalu, namun dirinya mengaku telah memaafkan perbuatan yang dilakukan Robert Reja salah satu staf bagian Kredit. Pada masa itu, menurutnya pihak bank mengambil uang untuk menutupi tagihan pinjaman dari istrinya.

“Setelah dikomunikasikan, saya minta pihak Bank untuk tidak langsung mengambil uang dari rekening saya tanpa pemberitahuan, dan pak Robert meminta maaf soal itu, saya pun memaafkan. Jika saat ini alasannya bahwa saya nasabah bermasalah karena istri saya punya utang maka apapun bentuknya tidak dapat dibenarkan secara hukum karena telah mengambil uang saya tanpa pemberitahuan. Padahal saya pakai rekening Britama Bisnis, artinya setiap transaksi meskipun hanya Rp.10 ribu selalu ada notifikasi. Ini sama sekali tidak ada notifikasi, maka ini adalah pencurian. Bank jangan banyak berkelit lagi,” tegasnya.

Terkait barang bukti yang disebutkan mantan pimpinan Cabang BRI Waikabubak bahwa telah diserahkan ke pihak berwajib, dia mengatakan bahwa memang persoalannya itu telah dia laporkan ke pihak berwajib sejak Mei 2018 lalu. Adapun nomor laporan itu adalah LP/PID/133/V/2018/NTT/Res SB/SPKT tgl 23 Mei. Selanjutnya di B/SP2HP/223 a /VII/2018/Reskrim.

Baca juga Uang Nasabah Raib, Pihak BRI Waikabubak Lepas Tangan

“Jadi soal ini, bukan soal utang atau kredit bermasalah, tapi soal pencurian uang saya. Jika pun istri saya punya kredit silahkan ditagih, dan kalau tunggak dan bermasalah kenapa tidak disampaikan dengan surat teguran atau surat pemberitahuan adanya tunggakan, dan itu tidak ada hubungan dengan rekening, sebab jaminannya bukan rekening saya. Ini murni pencurian uang,” tegasnya lagi.

Bukan tidak berdasar, sebab transaksi dengan mengambil uang yang ada di rekeningnya itu, sama sekali tidak pemberitahuan melalui SMS Banking, padahal biasanya, dalam rekening bisnis selalu ada notifikasi transaksi, apa lagi ini jumlah uang yang diambil sebesar Rp.13,5 juta.

“Saya mau pakai uang ini saat itu, saya ada di luar Sumba. Begitu saya mau pakai untuk pulang tiba-tiba rekening saya kosong, lah saya bingung karena tidak notifikasi. Saya pergi ke Bank dan tanyakan soal uang saya, mereka bilang ada transaksi di CS 3. Saya cek lagi, ternyata pimpinan dari Robert Reja dengan entengnya bilang silahkan lapor Polisi kalau tidak terima ini. Saya kan butuh kejelasan dan pertanggungjawaban dari tindakan kesewenangan ini,” jelasnya.

Dia menghimbau agar masyarakat juga berpikir jauh lebih lagi kenyamanan di Bank BRI, sebab uang nasabah mudah saja hilang dan perilaku dari pekerjanya itu tidak mencerminkan sebagai karyawan bank yang mampu memberikan kenyamanan bagi nasabah.

Penulis: Rey M

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini