
NTT-News.com, Kupang – Aliansi Peduli Kemanusiaan melakukan aksi unjuk rasa (demontrasi) kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Nusa Tenggara Timur (NTT) terkait dengan pencekalan Selfina Etidena yang diduga bukan Mahasiswa STT Galilea Yogyakarta.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Nakertrans NTT, Sisilia Sona membantah Satgas anti human trafficking Dinas Nakertrans NTT merobek tiket pesawat mahasiswi Alor, Selfina Etidena. “Petugas saya tidak pernah merobek tiket dan tidak ucapkan kata berbau rasis. Saya jamin itu. Ini skenario di luar lapangan,” tegas Sisilia kepada wartawan, Senin (14/1/2019).
Menurut Sisilia, penahanan terhadap Selfina sesuai Standar Operasi Prosedur (SOP) Satgas anti human trafficking Nakertrans. Dia mengaku bahwa SOP yang dipakai stafnya jelas dan sudah sesuai dengan prosedur. “Data petugas di lapangan, status Selfina diragukan,” tegasnya.
Dia mengaku masih ragukan status mahasiswa Selfina Etidena, walaupun sudah menunjukan kartu mahasiswa dan telah menghubungi pihak Universitas STT Galelia Yogyakarta.
“Saya sudah bicara banyak dengan Pak Manulang, tapi kami masih ragu status mahasiswanya,” katanya.
Keraguan tersebut, kata dia, karena tempat tanggal lahir yang tertera di KTP dan Kartu Mahasiswa berbeda. Di KTP ditulis Selfina kelahiaran Pido, 1 September 1994, sedangkan di Kartu Mahasiswa ditulis kelahiran Kalabahi, 27 Februari 1997.
“Data yang kami dapat tidak bisa menyimpulkan bahwa dia (Selfina) mahasiswa. Walaupun kami sudah bicara banyak dengan Pembantu Rektor STT Galilea, tapi kami masih ragukan,” tegasnya.
Karena itu, dia meminta kepada semua pihak untuk bersabar, karena masih dalam proses penyelesaian masalah ini. Jika benar Selfina adalah mahasiswa, maka akan diakui bahwa dia mahasiswa.
“Kami masih proses. Pasti masalah ini akan selesai. Saya perlu konfirmasi lagi dengan pak Manulang untuk pastikan bahwa Selfina adalah mahasiswa,” katanya.
Dia mengaku Satgas telah menggagalkan pemberangkatan sekitar 3 ribu calon TKI ilegal, namun baru kali ini bermasalah. “Kami sudah mencegah 3 ribu lebih. Ini baru pertama yang bermasalah, sebelumnya tidak bermasalah,” ujarnya.
Selfina dicekal Satgas Human Trafficking Nakertrans NTT pada 4 Januari 2019 lalu di Bandara El Tari Kupang. Saat itu, Selfina hendak berangkat ke Yogyakarta menggunakan pesawat Lion Air, karena tidak mampu menunjukan kartu mahasiswa. Setelah dilakukan berbagai upaya, Selfina juga belum bisa diberangkatkan ke tempat kuliahnya.
Pantauan media ini, Aliansi yang menggelar aksi unjuk rasa tersebut terdiri dari Kemahnuri Kupang, FMN, IMM, HPMI, HIPMA Undana, Ikmahwell, Imahlolong, SEMATA, Permapar, HIMAP, IKMAS Alor Barat Daya dan Pospera NTT. (*/rey)