NTT-News.com, Kupang – NI (18), Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Kupang yang pernah membunuh bayinya beberapa pekan lalu dikenal sebagai anak yang soleh, pendiam dan santun. Demikian hal tersebut disampaikan Ayu, kerabat masa kecil NI kepada media ini.
“Dia itu teman saya waktu masih kecil, saya sedih saat lihat foto dia diberbagai media. Dia teman saya waktu kecil, rumah kami bertetangga. Dia sangat pendiam dan soleh serta sangat sopan dalam bergaul,” kata Ayu, Jumat 7 Desember 2018.
Menurut Ayu, setelah mereka beranjak sekolah, NI mengikuti orangtuanya ke Lembata. Orangtuanya ke Lembata karena pindah tugas sebagai guru. Beberapa tahun mereka berisah namun ketika memasuki Bangku Pendidikan SMA NI dan Ayu kembali bersama di Alor.
“Kami sama-sama kembali itu ketika masuk SMA. Begitu kuliah kami jarang bertemu, tetapi beberapa bulan lalu saya sempat satu kapal bersama NI. Dia masih tetap jadi anak yang sopan dan ramah, saya ikut terpukul dengan apa yang dialaminya,” kata Ayu.
Ayu mengisahkan bahwa yang dirinya ketahui, NI merupakan sosok anak yang sangat disayangi orangtuanya karena mereka lahir hanya dua bersaudara.
Sementara apa yang dilakukan NI, menurut Ayu, kemungkinan besar karena takut dan Malu terhadap orangtuanya. “Dia saya tau persis, bapa dan mamanya terlalu sayang dia. Dia itu pendiam dan bahkan selalu menutup auratnya dengan kerudung panjang. Ini pasti terpaksa dia lakukan karena takut orangtua dan takut malu,” ucapnya dengan nada lirih.
Dia berharap agar NI tetap tegar menghadapi proses hukum yang sedang berjalan dan menimpa dirinya. “Sebagai teman saya tetap mensuport dia, saya sayang dia sebagai sahabat saya. Sebagai konsekuensi dari yang dia lakukan harus tabah menjalani proses hukum,” ucapnya lagi. (rey)