NTT-News.com, Wewewa Tengah – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sumba Barat Daya (SBD) nomor urut 2, Dominggus Dama – Kornelis Tanggu Bore (Paket DAMAI) disebut paket yang membawa kedamaian di daerah dengan Slogan “Loda Wee Maringi Pada Wee Malala” itu.
Sebutan itu datang dari Antoneta Kurra, Sekretaris DPC Partai Gerindra SBD. Menurut Antoneta, Paket DAMAI diutus Tuhan untuk menciptakan kedamaian di tengah bumi yang belum damai. Demikian disampaikan itu saat pasangan calon ini menggelar kampanye terbatas di Kampung Pogo Katoda, Desa Tanggaba Kecamatan Wewewa Tengah, Kabupaten Sumba Barat Daya.
Antoneta menjelaskan, Partai memilih mendukung Paket DAMAI, tanpa mahar politik, hal itu dilakukan karena Gerindra menginginkan paket DAMAI agar benar-benar bekerja tanpa memikirkan utang mahar sehingga menjalankan amanah sebagai pasangan pembawa damai di bumi Sumba Barat Daya.
Sebagai perempuan, dia menghimbau, agar Politik itu jangan selalu diidentikkan dengan uang atau suka menjual suara kepada mereka yang memiliki uang khusus untuk membeli dukungan suara rakyat. “Kita perempuan punya harga diri yang mahal yang tidak bisa beli dengan selembar uang. Ingat, jika harga suara kita Rp.100.000 maka kita hanya di beli dengan kurang Rp.100,- dalam sehari selama lima tahun,” jelas Antoneta, Selasa 6 Maret 2018.
Selain itu sekretaris PAC PBB SBD Inocencia Adolf, dalam orasinya menyampaikan bahwa anak muda jangan mudah di bodohi dengan politik uang. “Harga diri kita sebagai anak muda jangan sampai di beli dan saya meyakini paket Damai, paket yang memberi ruang dan kesempatan kepada anak muda untuk berpartisipasi, berkontribusi dalam proses pembangunan untuk SBD yang lebih baik,” paparnya.
Sementara Ketua Tim Pemenangan Paket DAMAI, Pdt. Soleman Lende Dappa menuturkan bahwa ada kepanikan dari paket lain dengan tergabungnya pasangan bakal calon yang tidak lolos ikut Pilkada seperti Paket Kasih, Paket Mantap, dan Paket Doa dalam mendukung dan memenangkan Paket DAMAI.
“Kepanikan itu bisa kita liha nanti ketika ada yang melakukan politik uang atau sawer beli suara. Jadi masyarakat jangan mau dibodohi. Politik uang hanya cara untuk membunuh pembangunan di SBD, karena yang main uang, ketika terpilih nanti dia harus tutup utang dulu, atau harus isi kembali dampetnya yang habis untuk membeli suara,” bebernya.
Dia menegaskan bahwa dari ketiga paket yang tidak lolos baru bagian kecil yang tergabung untuk memenangkan Paket DAMAI. Masih ada 55 sekolah swasta di bawah asuhan Yayasan Tunas Timur yang siap dan akan mendukung paket Damai, bukan itu saja, masih ada juga tokoh-tokoh lain yang siap berdiri dan memenangkan paket DAMAI.
“Saya mengajak semua keluarga di Wewewa Tengah untuk mendukung dan memenangkan Paket Damai,” tandasnya.
Jeremias Rewa salah satu tokoh Politik Wewewa ini juga mengatakan dirinya hadir di panggung politik milik Paket DAMAI itu karena keyakinannya bahwa di paket Damai ada terang dalam kegelapan. “Sekalipun kita berbeda-beda kita harus Damai, kita punya hak yang sama dengan orang lain,” singkatnya.
Hadir dalam kampanye dialogis ini, Dominggus Dama, Kornelis Tanggu Bore, beberapa pimpiman partai pengusung seperti Antoneta Kura, Inocencia Adolf, Pdt. Andi Nono, Pdt. Soleman Lende Dappa, Silvester Kedang Tokoh agama, dan beberapa tokoh adat yang ada di daerah itu. (JEP/AH)