
NTT-News.com, Kefamenanu- Di Universitas Timor (Unimor) Kefamenanu, Mahasiswa FKIP bukan hanya belajar menjadi calon guru yang baik namun bisa juga belajar soal kewirausahaan.
Program Studi Pendidikan Biologi dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Unimor, mahasiswa menunjukkan kebolehannya dengan memamerkan hasil olahan potensi lokal yang dimiliki oleh Kabupaten TTU di Gedung Student Center Universitas Timor, Sabtu (16/12).
” Potensi Sumber Daya Alam dataran tinggi, dataran rendah dan potensi ekowisata. Hasil- hasil yang di pamerkan dalam expo FKIP Unimor 2017 diantaranya, Minyak Kayu Putih, Garam Laut, Ikan Asin, Madu Hutan, Asam Gunung, Jagung Bose, Selendang Buna, Produk Cendana, Jahe Bubuk dan Kopi Robusta Mutis.” Ungkap Ketua Program Studi Biologi Vinsensius Oetpah kepada sejumlah awak media di Gedung SC Unimor.
Soal Bahan mentah, Ketua Prodi Pendidikan Biologi mengakui kelebihan mahasiswanya yang membangun kerja sama baik dengan masyarakat setempat untuk memperoleh bahan mentah tersebut. ” Soal bahan mentah, mahasiswa bekerja sama dengan masyarakat untuk memperoleh bahan lokal tersebut.” Jelasnya
Pihaknya juga membutuhkan kerja sama yang baik dengan Pemerintah Daerah dan berbagai elemen terkait yang ingin membantu mempromisikan kearifan lokal yang digagas oleh para mahasiswa Unimor tersebut.
“Kegiatan ini bisa dapat ditingkatkan dengan cakupan yang lebih luas ke depan, agar Menumbuh kembangkan minat kewirausahaan bagi mahasiswa. Diharapkan Pemerintah, SKPD Terkait dan LSM untuk bekerja sama dalam mempromosikan potensi yang dimiliki.” Pungkasnya.
Terpisah, salah satu mahasiswa program studi pendidikan biologi Unimor merasa bangga dengan kegiatan kewirausahaan yang dilakukan tersebut karena sangat bermanfaat bagi Mahasiswa.
” Saya sangat bangga karena Kami diajarkan untuk bagaimana cara berbinsi dengan mengembangkan potensi yang dimiliki. Manfaatnya sangat besar karena menambah wawasan dan pengalaman bagi mahasiswa,” Bangga Maria Magdalena Ua Sanan Mahasiswa Unimor saat memamerkan produk lokal yang telah diolah. (Peter)