NTT-News.com, Waikabubak – Sepanjang Mei hingga Juni 2020, 9 orang Nara Pidana (Napi) atau tahanan asal Sumba Barat Daya (SBD) dan 1 dari Kota Waikabubak meninggal di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kilo 6 Sumba Barat, Waikabubak. Kejadian ini menggugah Bupati SBD, Kornelius Kodi Mete untuk turun lapangan untuk inspeksi mendadak bersama rombongan pemerintah SBD.
Saat tiba di Lapas, Kepala Lapas Andi Yudho Sutijono memberi kesempatan kepada Bupati yang ditemani Kepala Dinas Kesehatan untuk masuk dan meninjau secara langsung segala isi Lapas termasuk Kamar tahanan, tempat ibadah hingga Dapur Tahanan.
Usai melakukan peninjau, Bupati SBD, dr. Kornelius Kodi Mete yang dikonfirmasi media ini membenarkan adanya beberapa tahanan asal Sumba Barat Daya yang meninggal dunia secara beruntun dalam waktu hanya kurang lebih 1 bulan.
Dia mengatakan, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan tenaga medis menunjukkan bahwa 9 warga SBD yang meninggal itu disebabkan penyakit bawaan sebelum masuk penjara yang disertai dengan ketidakpatuhan atas saran petugas kesehatan.
“Hasil audit awal meninggal karena penyakit jantung komplikasi, ginjal yang kronis. Disertai ketidak patuhan atas saran petugas kesehatan dan obat yg di berikan oleh petugas kesehatan,” tutur Bupati Dua Periode ini, Selasa 9 Juni 2020.
Disinggung soal Covid-19, Bupati mengatakan bahwa mereka bukan meninggal karena Covid, karena hasil rapid test tidak menunjukkan gejala.
“Hasil rapid tes negatif, jadi bisa kumulatif reason yang jadikan Pemilik Kehidupan berkeputusan kokoh kaku,” tulisnya melalui pesan singkat WhatsApp.
Penulis : Lorens